Monday, 22 January 2024

Kisah Para Rasul Ulul Azmi @toriq2024

Berkenaan dengan Rasul Ulul Azmi, Allah SWT berfirman:

وَاِذْ اَخَذْنَا مِنَ النَّبِيّٖنَ مِيْثَاقَهُمْ وَمِنْكَ وَمِنْ نُّوْحٍ وَّاِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۖوَاَخَذْنَا مِنْهُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًاۙ

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari para nabi dan dari engkau sendiri (Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.” (QS al-Ahzab [33]: 7).

فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُولُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَّهُمْ ۗ كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوْعَدُوْنَۙ لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا سَاعَةً مِّنْ نَّهَارٍ ۗ بَلٰغٌ ۚفَهَلْ يُهْلَكُ اِلَّا الْقَوْمُ الْفٰسِقُوْنَ

Artinya: “Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah mereka tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan kecuali kaum yang fasik (tidak taat kepada Allah).” (QS al-Ahqaf [46]: 35).
Rasul Ulul Azmi
Ulul Azmi adalah istilah dalam Islam yang merujuk kepada lima nabi yang memiliki ketabahan dan keberanian luar biasa dalam menyampaikan wahyu Allah kepada umat manusia. Nabi-nabi Ulul Azmi tersebut adalah Nabi Nuh alaihis salam, Nabi Ibrahim alaihis salam, Nabi Musa alaihis salam, Nabi Isa alaihi salam , dan Nabi Muhammad sholallohu alaihi wasallam.

Berikut adalah sebuah cerita Islami yang menggambarkan keberanian dan ketabahan Nabi Ibrahim, salah satu dari Ulul Azmi:

Dahulu kala, di sebuah negeri yang dipimpin oleh seorang raja yang menyembah berhala, hiduplah seorang nabi yang bernama Ibrahim. Ibrahim tidak mau menyembah berhala karena keyakinannya pada keesaan Alloh. Raja dan penduduk setempat menjadi marah dan mencemooh Ibrahim.

Suatu hari, raja mengumpulkan orang-orang di pasar dan memerintahkan agar mereka membawa kayu bakar untuk menyalakan api besar. Raja bermaksud untuk melemparkan Ibrahim ke dalam api karena keberaniannya menentang penyembahan berhala. Ibrahim tetap tenang dan tawakal kepada Alloh. Ketika api menyala berkobar, Ibrahim diangkut dan dilemparkan ke dalam api yang sangat panas. Namun, sesuatu yang ajaib terjadi. Api yang seharusnya membakar Ibrahim justru menjadi sejuk dan aman baginya. 

Orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut tercengang melihat mukjizat Alloh. Mereka menyadari bahwa kekuatan Allah lebih besar daripada kekuatan raja atau api. Beberapa dari mereka mulai mempercayai Allah dan mengikuti Ibrahim dalam keyakinannya.

Kejadian itu menjadi bukti keajaiban dan kebesaran Allah, serta ketabahan seorang Ulul Azmi, Nabi Ibrahim, dalam menghadapi cobaan yang berat. Cerita ini mengajarkan kita tentang tawakal, keberanian, dan keyakinan yang kokoh dalam menghadapi ujian hidup.

Nabi Musa adalah seorang rosul yang diutus oleh Alloh untuk menyelamatkan Bani Israel dari penindasan Fir'aun, raja Mesir. Fir'aun sangat zalim dan menyembah dirinya sendiri sebagai tuhan. Meski Nabi Musa telah membawa mukjizat dan bukti keesaan Alloh, Fir'aun dan pengikutnya tetap bersikeras menentangnya.

Alloh memerintahkan Nabi Musa untuk membawa Bani Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Suci. Fir'aun tidak rela kehilangan budak-budaknya dan memobilisasi pasukannya untuk mengejar mereka. Bani Israel tiba di tepi Laut Merah, sementara pasukan Fir'aun semakin mendekat.

Di saat genting itu, Nabi Musa tidak putus asa. Dengan tawakal dan keyakinan yang kuat kepada Alloh, Nabi Musa meminta petunjuk. Alloh memerintahkan Nabi Musa untuk memukul tongkatnya ke laut. Dengan perintah Alloh, laut pun terbelah menjadi dua bagian yang memungkinkan Bani Israel melewati lautan kering.

Pasukan Fir'aun mengejar mereka ke dalam lautan yang terbelah. Namun, ketika Bani Israel sudah selamat di seberang, Alloh memerintahkan laut untuk kembali ke keadaan semula. Ombak besar menutupi pasukan Fir'aun, dan mereka tenggelam.

Peristiwa ini menunjukkan keajaiban Alloh, keberanian Nabi Musa, serta kekuatan tawakal dan iman yang memandu langkah-langkah seorang rasul. Cerita ini mengajarkan nilai-nilai kesabaran, keimanan, dan keteguhan dalam menghadapi tantangan yang sulit.

Nabi Isa alaihis salam adalah rasul dan utusan Alloh yang diutus untuk memberikan petunjuk kepada Bani Israel. Salah satu kisah menarik yang terkait dengan Nabi Isa adalah tentang kebaikan dan kelembutan hatinya.

Nabi Isa terkenal dengan ajaran cinta dan belas kasih. Beliau sering berkumpul dengan orang-orang miskin, penyakit, dan terpinggirkan. Suatu hari, ketika beliau berjalan melalui pasar, melihat seorang leprosor (orang yang menderita penyakit kulit yang menular) yang ditolak dan dihindari oleh orang-orang. Tidak seperti orang lain, Nabi Isa tidak merasa jijik atau takut untuk mendekati leprosor tersebut. Sebaliknya, beliau mendekat dan menyentuh leprosor itu dengan penuh kasih sayang. Dengan sentuhan Nabi Isa, penyakit itu langsung sembuh, dan leprosor tersebut pulih menjadi sehat.

Tindakan Nabi Isa ini memberikan pelajaran tentang pentingnya kasih sayang, kelembutan hati, dan penghargaan terhadap kehidupan manusia. Kisah ini mencerminkan ajaran Nabi Isa yang menekankan pentingnya cinta, keadilan, dan kebaikan terhadap sesama.

Cerita ini mengajarkan kita untuk melihat nilai-nilai kebajikan, belas kasih, dan penghargaan terhadap kehidupan di sekitar kita, serta untuk berusaha menyebarkan kebaikan kepada orang lain.

Nabi Nuh adalah rosul yang diutus oleh Alloh untuk menyelamatkan umat manusia dari kehancuran karena perilaku yang sangat buruk. Umat manusia pada masa itu terjerumus dalam kekufuran dan kefasikan. Nabi Nuh dengan sabar dan ketabahan terus-menerus berusaha menyampaikan risalah All0h kepada mereka agar mereka bertaubat.

Ketika upayanya tidak membuahkan hasil,
Alloh memberitahu Nabi Nuh untuk membangun sebuah kapal besar yang disebut "Ark" atau "Kapal Nuh". Ark ini akan menjadi sarana penyelamatan bagi Nabi Nuh, keluarganya, dan sejumlah binatang yang mewakili berbagai spesies.

Proses pembangunan Ark memakan waktu yang lama, dan sepanjang waktu itu, Nabi Nuh terus menyampaikan dakwah dan mengingatkan orang-orang akan azab yang akan datang. Akhirnya, ketika hujan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya mulai turun, Ark tersebut mengapung di atas air yang membanjiri bumi. Ark Nuh menjadi satu-satunya tempat yang aman, dan hanya orang-orang yang berada di dalamnya yang selamat dari azab tersebut. Ini adalah bukti kepatuhan dan ketabahan Nabi Nuh dalam melaksanakan perintah Alloh, serta keteguhan hatinya dalam menghadapi oposisi dan penolakan dari masyarakatnya.

Cerita Nabi Nuh alaihis salam mengajarkan kepada kita tentang kepatuhan, kesabaran, dan keberanian untuk tetap berpegang teguh pada kebenaran meskipun dihadapkan pada tantangan yang besar.

Nabi Muhammad SAW adalah rosul terakhir yang diutus oleh Alloh untuk membimbing umat manusia. Salah satu peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Muhammad adalah Hijrah, yaitu perpindahan beliau beserta para sahabat dari Mekah ke Madinah.

Pada masa itu, Nabi Muhammad dan para sahabat mengalami perlakuan yang sangat keras dari orang-orang Quraisy di Mekah. Mereka ditindas, disiksa, dan dilarang secara keras untuk menyebarkan ajaran Islam. Dalam situasi ini, Alloh memerintahkan Nabi Muhammad untuk hijrah ke Madinah.

Hijrah bukanlah sekadar perpindahan fisik, tetapi juga mencakup berbagai perencanaan dan strategi untuk memastikan keselamatan dan keberlanjutan dakwah Islam.

Nabi Muhammad dengan bijaksana merancang rencana hijrah, bahkan meletakkan Imam Ali sebagai penggantinya di tempat tidurnya untuk mengelabui musuh yang hendak membunuhnya.

Setelah tiba di Madinah, Nabi Muhammad dan para sahabat membangun masyarakat Islam yang baru. Mereka mendirikan masjid, menetapkan hukum-hukum Islam, dan membina persaudaraan antar-Muslim dan penduduk Madinah. Hijrah menjadi tonggak awal penyebaran Islam dengan lebih luas.


Cerita Hijrah Nabi Muhammad Shollallohu alaihi wasallam ini, mengajarkan kita tentang keberanian, tawakkal kepada Alloh, perencanaan yang matang, serta arti sejati dari hijrah, yaitu meninggalkan segala sesuatu yang menghalangi kita dari ketaatan kepada Alloh subhanahu wata-ala.

Previous Post
Next Post

0 comments: