Shalat Idul fitri adalah shalat sunah yang dikerjakan pada Hari Raya Idul fitri, pada 1 Syawal. Pada Hari Raya Idulfitri, Rasulullah SAW. selalu melaksanakan shalat id, oleh karena itu hukum shalat Idulfitri tersebut sunah muakkad (sangat dianjurkan). Pada malam Idulfitri, umat Islam disunnahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, seperti berikut.
.وَلِلَّهِ الْحَمْدُh,اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ
Artinya: Allah Maha Besar.. Allah Maha Besar.. Allah Maha Besar.. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.. Allah Maha Besar.. Dan segala Puji Hanya kepada Allah...
Pada 1 Syawal setiap muslim laki-laki atau perempuan, baik mukim atau musafir, besar maupun kecil dianjurkan melaksanakan salat Idain, bahkan perempuan yang' berhalangan pun dianjurkan berkumpul dan mendengarkan khutbah, walaupun tidak mengikuti salatnya.
Rasulullah SAW. bersabda:
عَنْ اُمَ عَطِيَّةً قَالَتْ: أَمَرَنَا رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى أَنْ نُخْرِجَ الْعَوَائِقَ وَالْحُيَّاضَ وَذَاوَاتِ الْخُدُورِ. فَأَمَّا الْحُيَّاضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلاةَ {رواه البخاري ومسلم}
Artinya: "Dari Umu Athiyah ia berkata: "Rasulullah telah menyuruh kami pada hari raya Idulfitri dan Idul Adha agar kami membawa perempuan-perempuan gadis, perempuan- perempuan yang sedang haid, dan perempuan bertutup (memakai cadar) ke tempat salat hari raya. Adapun perempuan yang sedang haid mereka tidak melaksanakan shalat." (H.R. Bukhari Muslim)
1. Waktu Pelaksanaan Shalat Idulfitri
Salat dilaksanakan pada pagi hari ketika matahari terbit kira-kira setinggi tombak atau kira-kira jam 07.00 sampai selesai, setelah selesai shalat diteruskan khutbah.
Rasulullah SAW bersabda:
كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُوْ بَكْرٍ وَعُمَرَ يُعَلِّمُونَ الْعَيْدَيْنَ قَبْلَ الْخُطْبَةِ رواه جماعة
Artinya: "Adalah Rasulullah SAW. Abu Bakar dan Umar melaksanakan shalat hari raya sebelum khutbah."(H.R. Jamaah)
2. Tempat Pelaksanaan Shalat Idulfitri
Shalat Idulfitri merupakan salah satu sy'ar (simbol keagungan dan kemuliaan) agam Islam. Salat Idulfitri dapat dilaksanakan di masjid atau juga di tanah lapang (tempat terbuka). Berkenaan dengan salat Id ini, Imam As-Syafii menyatakan sekiranya masjid di suatu tempat tersebut mampu menampung seluruh penduduk di daerah tersebut, maka mereka tidak perlu lagi pergi ketanah lapang (untuk mengerjakan shalat Id) karena salat Id di masjid lebih utama.
أَنَّهُ إِذَا كَانَ مَسْجِدُ البَلَدِ وَاسِعاً صَلُّوْا فِيْهِ وَلَا يَخْرُجُوْنَ .... فَإِذَا حَصَلَ ذَالِكَ فَالمَسْجِدُ أَفْضَلُ
Artinya: "Jika masjid di suatu daerah luas (dapat menampung jamaah) maka sebaiknya salat di masjid dan tidak perlu keluar.... karena shalat di masjid lebih utama."
Dengan kata lain, shalat Idulfitri di masjid lebih utama karena masjid merupakan tempat yang dimuliakan dan disucikan untuk menjalankan salat.Namun, apabila masjid yang hendak digunakan tempatnya sempit dan diperkirakan tak bisa untuk menampung jamaah salat Idulfitri, disunahkan untuk menunaikannya di tanah lapang.
Shalat Idulfitri secara umum pelaksanaannya sama dengan shalat-shalat yang lain, dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam, bacaannya juga sama.
Adapun Urutan Tata cara Shalat Idul fitri sebagai berikut :
- Nat
- Takbir, pada rakaat pertama setelah takbiratul ihram membaca takbir sebanyak tujuh kali, kemudian baru membaca Surah Al-Fatihah. Pada rakaat kodua membaca takbir lima kali, baru kemudian membaca Surah Al-Fatihah.
- Mengangkat tangan setiap kali takbir, kemudian membaca tasbih di sela-sela takbir sebagaimana berikut.
- Membaca Surah Al-Ala pada rakaat pertama dan Surah Al-Gasiyah pada rakaal kedua.
- Imam mengeraskan suara keras (jahr) ketika membaca takbir, Surah Al-Fatihah dan surah berikutnya.
- Khatib memulai khutbah pertama dengan membaca takbir 9 kali dan khutbah kedua membaca takbir 7 kali.
- Setelah selesai shalat Idulfitri, hendaknya bersalam-salaman saling bermaafan
أَصَلِّي سُنَّةٌ لِعِبْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَالله أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيَ الْعَظِيْمِ
- Mandi dan berhias diri.
- Memakai wangi-wangian.
- Memakai pakaian yang terbaik (bersih).
- Memperbanyak mengumandangkan takbir (ketika Idulfitri sejak malam 1 Syawal sampai selesai shalat Id).
- Makan sebelum shalat Idulfitri.
- Menempuh jalan yang berbeda pada saat berangkat dan pulang shalat Id.
Setelah selesai shalat Id, dilanjutkan khutbah Idulfitri. Pada dasarnya pelaksanaan khutbah Idulfitri sama dengan khutbah Jumat, hanya saja awal khutbah Idulfitri sebelum membaca hamdalah dianjurkan membaca takbir sebanyak 9 kali pada khutbah pertama dan 7 kali pada khutbah kedua.
Khutbah Idulfitri tidak diharuskan duduk di antara dua khutbah, tapi cukup satu khobah dan saat selesai menguraikan khutbahnya, khotib boleh langsung menutupnya dengan doa.
Doa Ucapan Selamat Hari Raya Idulfitri
تَقْبَلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ صِيَامَنَا وَصِيَامَكُمْ وَكُلُّ عَامٍ بِخَيْرٍ مِنَ الْعَائِدَيْنِ وَالفَائِزِيْنَ
Artinya: "Semoga Allah menerima ibadah saum kami dan anda semua. Dan setiap tahun semoga ada dalam kebaikan. Dan semoga termasuk orang-orang yang kembali kepada kesucian dan menjadi orang-orang yg beruntung."
Idul Fitri merupakan momen spesial bagi umat Islam di seluruh dunia. Hari Raya ini bukan hanya tentang perayaan dan kegembiraan, tetapi juga waktu untuk refleksi diri dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia.
1. Menjalankan ibadah dengan khusyuk:
- Laksanakan shalat Idul Fitri dengan penuh kekhusyu'an.
- Perbanyak membaca Al-Qur'an dan merenungkan maknanya.
- Lakukan zikir dan doa memohon ampunan dan rahmat Allah SWT.
2. Memperkuat silaturahmi:
- Silaturahmi dengan keluarga, tetangga, dan sahabat.
- Saling mengunjungi dan bermaaf-maafan.
- Berbagi kebahagiaan dengan memberikan zakat dan sedekah.
3. Meningkatkan rasa syukur:
- Bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan.
- Renungkan kembali perjalanan spiritual selama Ramadan.
- Buatlah komitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
4. Melakukan kegiatan positif:
- Mengadakan pengajian atau mendengarkan tausiyah.
- Mengunjungi panti asuhan atau panti jompo.
- Berbagi ilmu dan pengetahuan dengan sesama.
5. Menjaga kesehatan:
- Konsumsi makanan dan minuman yang sehat.
- Lakukan olahraga secara teratur.
- Istirahat yang cukup.
- Mengadakan "open house" dan mengundang keluarga, tetangga, dan sahabat.
- Memasak hidangan tradisional bersama keluarga.
- Bermain game bersama keluarga dan anak-anak.
- Berbagi cerita dan pengalaman selama Ramadan.
- Merencanakan tujuan dan resolusi baru untuk masa depan.
Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk menebarkan kebaikan dan mempererat tali persaudaraan. Mari kita manfaatkan momen ini untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama.
Semoga Idul Fitri 1445 Hijriah membawa berkah dan kebahagiaan bagi kita semua, amin.
0 comments: