Tuesday, 2 January 2024

Materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 9 Tahun 2023-2024 #freeDownload


Pada abad 21 ini kehidupan manusia semakin maju. Teknologi berkembang dengan sangat pesat. Kemajuan tersebut tentu berpengaruh terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan juga sistem pembelajaran. Cara orang bekerja dan belajar saat ini telah banyak menggunakan dukungan teknologi. Dengan dukungan teknologi pula, kita bisa berkomunikasi dengan semakin mudah, tidak terbatasi ruang dan waktu, berkomunikasi dengan siapa saja, kapan saja dan dari mana saja.

Tahukah kalian, mengapa hal tersebut terjadi? Hal ini terjadi berkat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan manusia. Manusia telah diciptakanoleh Allah Swt. dalam bentuk yang sebaik-baiknya, dilengkapi dengan akal pikiran. Dengan akal yang diberikan Allah Swt. manusia mampu menguasai ilmu pengetahuan dan mengembangkan daya kreativitasnya untuk menjadikan kehidupan menjadi lebih mudah. Manusia sebagai makhluk yang berpikir, senantiasa memanfaatkan akal sebagai anugerah Allah Swt. untuk mendorong pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan.

Wahai generasi muslim, Allah Swt. Memerintahkan kepada kita untuk senantiasa mencari ilmu, baik ilmu-ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum. Dengan ilmu agama kita akan dapat memahami ajaran Islam yang bersumber dari AlQur’an dan as-Sunnah, sehingga dapat melaksanakan perintah-perintah Allah Swt. dan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah saw. dengan benar.

Saturday, 25 November 2023

Rangkuman Materi, Latihan Soal dan Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Semester Ganjil, Bab. 3. Menjadi Pribadi Berintegritas dengan Sifat Amanah dan Jujur

Rangkuman Materi, Latihan Soal dan Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Semester Ganjil, Bab. 3. Menjadi Pribadi Berintegritas dengan Sifat Amanah dan Jujur. Perilaku Amanah merupakan salah satu bentuk perilaku yang terpuji. Perilaku ini harus dimiliki oleh setiap orang yang ingin menjadi pribadi yang berintegritas. Integritas artinya perilaku konsisten atau istiqamah terus-menerus dalam kebaikan. Bagaimanakah sikap dan perilaku amanah itu? Marilah kita pelajari bersama.
Secara bahasa, amanah berasal dari kata dalam bahasa Arab amanatan yang berarti aman, tenteram, tenang, dan hilang rasa takut. Sementara dalam bahasa Indonesia amanah diartikan sebagai sesuatu yang dititipkan kepada orang lain, keamanan dan ketenteraman, dan dapat dipercaya.

Sedangkan secara istilah amanah berarti pemenuhan hak-hak oleh manusia, baik terhadap Allah Swt, orang lain maupun dirinya sendiri dan bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang diterimanya untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Allah berfirman dalam Q.S. an-Nisa'/4:58 tentang amanah sebagai berikut:

إِنَّ اللهَ يَأۡمُرُكُمۡ أَنْ تُؤَدُّواْ ٱلۡأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهۡلِهَا وَإِذَا حَكَمۡتُمْ بَيۡنَ ٱلنَّاسِ أَنْ تَحۡكُمُواْ بِٱلۡعَدۡلِۚ إِنَّ اللهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِۦٓۗ إِنَّ اللهَ كَانَ سَمِيْعًا بَصِيْرٗا ٥٨

Artinya: Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. (An-Nisa'/4:58)

2. Cakupan Perilaku Amanah
Berdasarkan pengertian amanah secara istilah tersebut terdapat tiga cakupan amanah, yaitu amanah terhadap Allah Swt, sesama manusia, dan diri sendiri.

a. Amanah Kepada Allah Swt
Kita harus bersikap amanah kepada Allah Ta'ala. Arti amanah di sini adalah menunaikan kepercayaan dari Allah untuk mengemban tugas-tugas agama yang menjadi tanggung jawab manusia. Seperti kamu ketahui Allah menurunkan agama ini dengan panduan sebuah Kitab al-Qur'an. Suatu ketika Allah menawarkan al-Qur'an itu kepada langit, bumi, dan gunung, namun semuanya tunduk dan menolak karena tidak mampu mengembannya. Kemudian tugas-tugas keagamaan itu ditawarkan kepada manusia. Manusiapun menerima tugas itu. Konsekuensinya adalah jika manusia memiliki sifat amanah dan mengemban tugas itu dengan baik, maka ia akan mendapatkan surga. Sebaliknya, jika mengkhianati amanat itu, manusia akan dimasukkan ke dalam neraka.

Amanat dari Allah meliputi tugas-tugas agama seperti ibadah mahdoh seperti shalat, puasa, dan haji. Amanah itu juga berupa ketentuan agama yang bersifat qoiru mahdoh atau ibadah yang bersifat umum tidak diatur dengan ketat oleh Allah. Di antara contohnya adalah mencari ilmu, bekerja, berbisnis, dan lain sebagainya yang diniatkan sebagai ibadah kepada Allah Swt. Manusia disebut melaksanakan amanah jika ia mampu menjalankan kewajiban beribadah kepada Allah Swt dan meniatkan semua aktivitasnya sebagai ibadah kepada-Nya.

b. Amanah kepada sesama manusia
Amanah kepada sesama manusia artinya kepercayaan yang diberikan oleh sesama manusia baik dalam bentuk materi, ataupun nonmateri. Amanah yang berbentuk materi misalnya menitipkan benda atau harta kepada seseorang, seperti menitip rumah ketika ditinggal mudik, memberi pinjaman, utang, atau lainnya. Orang yang diberi kepercayaan itu harus menjaga amanah yang diberikan orang lain. Jika ia meminjam, maka barang pinjamannya harus kembali tanpa rusak. Jika ia berutang, maka harus mengembalikan hutangnya sesuai jangka waktu yang diberikan.

Amanah yang berbentuk non-materi dapat berbentuk jabatan atau kepercayaan yang diberikan oleh orang kepada diri seseorang. Jabatan yang diterima seseorang pada dasarnya merupakan amanah yang harus ditunaikan. Seseorang yang mengemban jabatan tertentu, ia berkewajiban untuk memenuhi tugas dan tanggungjawab jabatan yang diembannya. Atas amanah itu, ia juga akan dimintai pertanggung jawaban, baik di dunia maupun di akhirat.

Sebagai contoh adalah amanah sebagai seorang ketua kelas. Seseorang yang diberi kepercayaan sebagai ketua kelas harus bisa menunaikannya dengan baik, seperti memimpin teman di kelasnya, menyampaikan aspirasi kepada guru, membagi tugas kebersihan kelas, dan lain-lain. Jabatan ketua kelas harus dilaksanakan sebaik-baiknya, sebab akan dimintai pertanggungjawaban.

Perhatikan pesan Allah dalam Surat An-Nisa Ayat 58 yang artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Dalam ayat ini Allah memerintahkan kita agar menunaikan amanah kepada mereka yang berhak. Dengan menunaikan amanah seperti itu berarti kita sudah bersikap amanah kepada sesama. Kita harus menjaga amanah dari Allah dan dari manusia serta tidak mengingkarinya. Perhatikanlah Surah al-Anfal ayat 27 sebagai berikut yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

c. Amanah kepada diri sendiri
Amanah kepada diri sendiri adalah tanggung jawab terhadap segala nikmat yang ada dalam diri manusia yang berguna bagi dirinya. Misalnya anggota tubuh, kesempatan, kesehatan, ilmu, harta dan lain sebagainya. Semua nikmat itu harus dilihat sebagai titipan Allah untuk diri seseorang. Titipan ini harus dijaga dengan sebaik-baiknya sehingga memberikan manfaat bagi pemiliknya, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ فَالإِمَامُ . رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَهِيَ مَسْئُولَةٌ، وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ .

Dari Abdullah, Nabi saw bersabda: Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya. Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.

B. Perilaku Jujur
Sekarang kita akan belajar tentang perilaku jujur. Tahukah kamu apakah perilaku jujur itu? Bagaimana pula perintah Allah terkait perilaku jujur? Marilah kita pelajari bersama.

1. Pengertian perilaku Jujur
Kata jujur secara bahasa, berarti lurus hati, tidak bohong, dan tidak curang. Dalam bahasa Arab jujur berasal dari kata siddiq, yang artinya berkata benar. Sedangkan secara istilah jujur adalah kesesuaian antara lahir dan batin, ucapan dan perbuatan, serta berita dan fakta.

Allah berfirman tentang sifat jujur dalam Q.S. at-Taubah/9:119 sebagai berikut.

يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِيْنَ (۱۱۹)

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar. (At-Taubah/9:119)

Dalam ayat yang lain Allah berfirman termaktub dalam Surah al-Ahzab (33) ayat 70, Allah memerintahkan kita untuk senantiasa berkata benar.

يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا (۷۰)

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.

Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam pun memerintahkan kita untuk bersikap jujur. Perhatikan hadis Rasulullah sallallahu alaihi wa slalam berikut ini. Dari Abu Hurairah r.a: "Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda:

آيَة الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Artinya: "Tanda-tanda orang munafik ada tiga perkara, yaitu apabila berkata, dia berdusta, apabila berjanji, dia ingkari, dan apabila diberi kepercayaan, dia mengkhianatinya." (HR. Bukhari Muslim)

2. Pembagian Perilaku Jujur
Sikap jujur merupakan sikap hidup yang harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari oleh siapapun. Oleh karena itu, terdapat beribu contoh sikap jujur dalam kehidupan. Di antaranya sebagai berikut :

a. Jujur kepada diri sendiri.
Jujur kepada diri sendiri berarti bersikap benar kepada diri sendiri. Contoh sikap jujur kepada diri sendiri antara lain jujur saat menghadapi ujian. Orang yang jujur saat ujian tidak akan menyontek. la akan berusaha belajar sebaik mungkin dan mengerjakan ujian dengan baik. la tidak akan berlaku curang. Sikap seperti ini sangat penting untuk membentuk karakter dini di masa yang akan datang.

b. Jujur kepada orang lain.
Jujur kepada orang lain artinya bersikap jujur saat kita berhubungan dengan orang lain atau mengemban amanat dari orang lain. Sikap jujur ini dapat kita temukan dalam kehidupan sehari- hari. Di antaranya contohnya adalah pedagang yang jujur akan selalu tepat saat menimbang dagangan.

Pedagang yang jujur tidak mengakali timbangan. Ia akan menimbang dengan benar. Pedagang yang jujur akan mendapat balasan surga. Sebaliknya pedagang yang curang akan mendapatkan balasan neraka. Perhatikanlah firman Allah dalam Surah al-Mutaffifin ayat 1-3 sebagai berikut, yang artinya: "Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)! (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dicukupkan, dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi."

Contoh lain jujur kepada sesama adalah jujur ketika berjanji. Jujur ketika berjanji artinya berusaha untuk menunaikan dan menepatinya. Orang yang bersikap jujur kepada sesama akan dihargai dan dipercaya orang lain.

c. Jujur kepada Allah dan rasul-Nya.
Jujur kepada Allah dan rasul-Nya artinya berlaku benar dengan ucapan dan tindakan kita. di antara contoh sikap jujur kepada Allah dan rasul-Nya adalah berusaha tunduk dengan aturan Allah dan rasul-Nya. Kata Islam artinya tunduk mengikut, artinya tunduk mengikuti aturan Allah.

Jujur kepada Allah kita lakukan dengan senantiasa tunduk kepada perintah dan larangan Allah. Saat Allah memerintahkan kita salat, maka melaksanakan salat perbuatan jujur dan meninggalkan salat perbuatan tidak jujur. Allah melarang kita meminum minuman keras. Kalau kita menaati larangan itu, berarti kita jujur kepada Allah.

Apakah ada orang yang tidak jujur kepada Allah dan rasul-Nya? Ternyata ada. Hal ini dinyatakan Allah dalam Surah al-Baqarah ayat 8-9 sebagai berikut, yang artinya: Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.

Dalam ayat di atas kita mendapat informasi bahwa ada di antara manusia yang berkata kami beriman kepada Allah dan hari akhir, namun sebenarnya mereka tidak beriman. Mereka berdusta kepada Allah dan kaum muslimin dengan perkataan mereka itu. Mereka adalah orang yang menyatakan keimanannya namun tidak memenuhi kewajibannya sebagai orang yang beriman.

3. Bersikap jujur pada tempatnya.
Jujur itu baik. Seseorang yang jujur, ia akan memiliki sikap yang konsisten antara hati, perkataan dan perbuatan. Hatinya menghendaki keberhasilan belajar. la pun akan menyampaikan kepada orang tua dan guru bahwa ia akan selalu belajar dengan tekun dan bersungguh-sungguh. Ia juga membuktikannya dengan aktivitas belajar, baik selama proses maupun pada waktu penilaian.

Seseorang juga dikatakan jujur apabila ia menyampaikan berita yang benar dan sesuai dengan kenyataan. Seseorang yang berperilaku jujur akan memastikan kebenaran berita yang diperolehnya. sebelum menyampaikannya kepada orang lain. Demikian halnya dengan penyampaian berita di media sosial. Seseorang disebut sebagai orang yang jujur dalam bermedia sosial apabila ia cermat dalam menyebarkan berita, yaitu dengan hanya menyebarkan berita yang sudah terkonfirmasi kebenarannya.

Namun ada kalanya dalam keadaan tertentu, kita akan lebih baik jika menutup atau tidak mengatakan yang sebenarnya. Di antaranya jika kejujuran itu akan merusak silaturahmi dan hubungan antara dua orang atau membahayakan keselamatan orang lain. Dalam keadaan seperti ini tidak bersikap jujur dan terbuka akan membawa dampak yang lebih baik daripada jika kita jujur dan terbuka.

4. Manfaat Sikap Jujur dalam Kehidupan.
Sikap jujur membawa banyak manfaat bagi pelakunya. Di antara manfaat berlaku jujur adalah sikap jujur akan mendatangkan ketenangan dan keberkahan hidup. Selain itu sikap jujur akan membuat kita mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari orang lain.

C. Membiasakan Berperilaku Amanah dan Jujur
Amanah dan jujur merupakan akhlak yang sangat penting dalam kehidupan. Kedua sikap ini menjadi perekat hubungan dengan sesama manusia dan dengan Allah ta'ala.

1. Sikap Amanah dan Jujur Pondasi Hubungan dengan Orang Lain
Sikap amanah dan jujur menjadi pondasi utama dalam bermuamalah atau hubungan antar sesama manusia. Hubungan sosial yang dibangun di atas nilai-nilai amanah dan kejujuran akan melahirkan kepercayaan terhadap sesama. Kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan kepercayaan akan menghasilkan hubungan yang harmonis. Dan masyarakat yang harmonis dapat melahirkan berbagai kebaikan di antara mereka.

Amanah dan jujur memiliki hubungan yang sangat erat. Amanah adalah kepercayaan yang diberikan oleh pihak lain. Amanah tidak mungkin diberikan tanpa ada kepercayaan dari pihak yang memberi amanah. Allah Swt memberi amanah kepada manusia karena Allah Maha Mengetahui kemampuan manusia dalam menjalankan amanah. Dengan potensi yang Allah berikan, manusia seharusnya mampu menjalankan amanah itu. Kecuali orang-orang yang memang enggan melakukannya. Kepada mereka yang enggan, Allah Swt sudah menyiapkan balasan yang setimpal.

2. Melatih Perilaku Amanah dan Jujur
Berikut ini beberapa cara melatih diri agar bisa berperilaku amanah dan jujur dalam kehidupan sehari-hari.

a. Cara berperilaku amanah
  1. Meyakini bahwa amanah merupakan titipan belaka sehingga tidak mempunyai hak untuk memiliki
  2. Menyadari bahwa setiap amanah harus dipertanggungjawabkan, baik di dunia maupun di akhirat
  3. Menjaga amanah yang diberikan sebaik-baiknya agar tidak rusak atau berkurang nilainya
  4. Melaksanakan amanah sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan

b. Cara berperilaku jujur
  1. Meyakini bahwa Allah Maha Melihat, Maha mendengar, dan Maha Mengetahui terhadap segala yang dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan oleh manusia
  2. Meyakini bahwa kejujuran dapat memunculkan kepercayaan dari orang lain
  3. Meyakini bahwa kejujuran akan membawa kepada kebaikan, baik kebaikan dunia maupun akhirat
  4. Terbiasa berkata benar, sesuai antara yang dipikirkan, yang dikatakan, dan yang dilakukan
  5. Menghindari perkataan bohong, walaupun hanya sebagai candaan.

D. Hikmah Sikap Amanah dan Jujur bagi Masa Depan Generasi Muda
Sikap amanah dan jujur memiliki hikmah yang teramat banyak. Manfaat tersebut berupa hikmah besar dalam hubungannya dengan Allah subhanahu wa ta'ala dan hikmah besar dalam hubungannya dengan diri sendiri dan orang lain.

1. Hikmah sikap amanah dan jujur dalam hubungan dengan Allah Ta'ala.
Sikap amanah dan jujur membawah hikmah besar dalam hubungan kita dengan Allah ta'ala. Orang yang amanah dan jujur dalam sikapnya kepada Allah maka akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang benar dan mendapat balasan surga. Sebaliknya, orang yang bersikap tidak jujur dan amanah akan dicatat sebagai pendusta dan masuk neraka.

Perhatikanlah hadis Rasulullah salllalahu alaihi wa sallam berikut ini.

Dari Abdullah r.a. dari Nabi saw. bersabda:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصَّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُحُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

Artinya: "Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan membimbing pada kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing ke surga, sesungguhnya jika seseorang yang senantiasa berlaku jujur hingga ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan pada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan itu akan menggiring ke neraka. Dan sesungguhnya jika seseorang yang selalu berdusta sehingga akan dicatat baginya sebagai seorang pendusta." (HR. Bukhari)

2. Hikmah sikap amanah dan jujur dalam hubungan dengan sesama
Sikap amanah dan jujur juga membawa hikmah besar dalam hubungan dengan sesama. Orang yang amanah dan jujur akan dihormati dan disegani oleh orang lain. Ia akan dipercaya dan diterima. perkataan dan perbuatannya oleh masyarakat. Kepercayaan dan pengakuan tersebut akan membawal kebaikan untuk dirinya sendiri dan masyarakat.

3. Hikmah sikap amanah dan jujur terhadap diri sendiri
Sikap amanah dan jujur juga membawa hikmah bagi diri sendiri. sikap ini membawa ketenangan dalam jiwa seseorang. la akan selalu berkata dan berlaku benar. Dengan demikian, tidak ada kekhawatiran dalam dirinya karena ia senantiasa dalam kebenaran. Pada saat yang sama sikap ini menghindarkan seseorang dari pribadi yang munafik, bermuka ganda, dan tidak dapat dipercaya.

Dengan demikian secara ringkas, sikap amanah dan jujur akan membawa manfaat dan hikmah besar bagi pelakunya. Di antara hikmah sikap amanah dan jujur sebagai berikut :
1. Mendapatkan rida Allah ta'ala.
2. Tercatat di sisi Allah sebagai orang yang benar
3. Akan dimasukkan Allah dalam surga-Nya.
4. Mendapat kepercayaan, penghargaan, dan diterima oleh masyarakat.
5. Mendapatkan ketenangan dalam jiwa.

LATIHAN SOAL DAN KUNCI JAWABAN
1. Salah satu makna amanah dalam bahasa Indonesia adalah...
A. dapat dipercaya
B. sukses
C. berhasil
D. memenuhi

2. Allah memerintahkan kita menyampaikan amanah kepada yang berhak. Perintah itu Allah sampaikan dalam al-Qur'an Surah ...
A. al-Baqarah ayat 18
B. Ali Imran ayat 34
C. an-Nisa ayat 58
D. al-Hujurat ayat 3

3. Perilaku amanah merupakan salah satu bentuk perilaku...
A. terpuji
B. biasa saja
C. tercela
D. munafik

4. Ridwan berusaha memenuhi amanah yang Allah berikan kepada dirinya dengan giat melaksanakan shalat. Ridwan bersikap menjaga amanah kepada Allah yang berupa....
A. harta benda
B. kesehatan
C. jabatan
D. ketentuan agama

5. Allah hendak memberikan amanah kepada gunung namun gunung menolaknya karena khawatir tidak dapat memenuhinya. Amanah itu kemudian diberikan Allah dan diterima oleh...
A. malaikat
B. alam semesta
C. manusia
D. lautan

6. Kisah Allah menawarkan amanah kepada gunung, dan angkasa namun mereka keberatan diceritakan Allah dalam...
A. Al-Qur'an
B. hadis nabi
C. hadis qudsi
D. kisah Israiliat

7. Rahmat meminjam pensil kepada Andre. Sikap amanah yang ditunjukkan oleh Rahmat dalam hal pinjaman tersebut adalah...
A. Rahmat mengembalikan pinjamannya dengan baik
B. Rahmat menukar pensil yang dipinjamnya
C. Rahmat tidak mengembalikan pensil itu
D. Rahmat meminta pensil itu

8. Pak Budi mendapat amanah berupa kenaikan jabatan menjadi kepala cabang di kantornya. Amanah yang berupa jabatan dilaksanakan dengan cara....
A. menunaikan jabatan itu dengan penuh tanggung jawab
B. menggunakan jabatan untuk memperkaya anggota
C. menggunakan jabatan untuk memaksa bawahannya
D. menyerahkan jabatannya kepada orang yang lebih mampu melaksanakannya.

9. Kebalikan dari sikap amanah adalah sikap...
A. munafik
B. khianat
C. kafir
D. fasik

10. Yuni ingin menunaikan perintah Allah dalam Surah an-Nisa ayat 58. Perilaku yang sesuai dengan keinginan Yuni adalah....
A. Yuni melaksanakan salat dengan khusyu'
B. Yuni berlaku jujur kepada siapapun
C. Yuni membantu sesama
D. Yuni menunaikan amanah kepada yang berhak

11. Salah satu bentuk sikap amanah saat menetapkan hukum adalah dengan cara yang...
A. tegas
B. keras.
C. adil
D. tanpa belas kasihan

12. Contoh sikap jujur ditunjukkan oleh...
A. Indah berkata lapar saat ia memang lapar
B. Santi memberikan bantuan dengan uang sekolahnya
C. Dino selalu meminta uang kembalian untuk dirinya
D. Yanto menginginkan sepeda baru milik temannya

13. Seorang mukmin akan memilih untuk bersikap jujur meski dapat merugikan...
A. diri sendiri
B. orang lain
C. bangsa
D. negara

14. Orang yang selalu berkata dusta akan dicatat di sisi Allah sebagai...
A. pendosa
B. pendusta
C. ahli neraka
D. penghuni neraka

15. Hendaklah kamu bersikap jujur. Hal ini karena kejujuran akan membawa pada....
A. kebaikan
B. surga
C. pahala
D. neraka

16. Beramal dengan niat ingin dipuji orang lain menunjukkan sikap tidak ...... kepada Allah ta'ala.
A. adil
B. iman
C. takwa
D. jujur

17. Sikap jujur akan mendatangkan ketenteraman bagi kita. Hal ini karena kita berlaku....
A. sesuai kenyataan
B. sesuai ketentuan
C. sesuai keinginan
D. sesuai harapan

18. Orang yang selalu tidak jujur dengan perkataan akan terjerumus dalam sikap....
A. nifak
B. kufur
C. takwa
D. dzulm

19. Kejujuran akan menuntun kita pada kebenaran dan kebenaran akan menuntun kita menuju...
A. keberuntungan.
B. keindahan
C. persaudaraan
D. surga

20. Konsekuensi yang akan terjadi bagi orang jujur adalah...
A. dijauhi teman
B. dibenci orang lain
C. mendapat murka Allah Swt.
D. dihargai oleh orang lain

Demikian Rangkuman Materi, Latihan Soal dan Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Semester Ganjil, Bab. 3. Menjadi Pribadi Berintegritas dengan Sifat Amanah dan Jujur, semoga bermanfaat.

Sunday, 15 October 2023

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 7 Kurikulum Merdeka Bab 1. Tentang Al-Qur’an Dan Sunah Sebagai Pedoman Hidup


Profil Pelajar Pancasila
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”

Enam dimensi pelajar Pancasila:
  1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
  2. Mandiri
  3. Bernalar kritis
  4. Kreatif
  5. Bergotong-royong
  6. Berkebinekaan global.
Profil Pelajar Pancasila merupakan cita-cita, tujuan besar pendidikan, dan komitmen penyelenggara pendidikan dalam membangun sumber daya manusia Indonesia. Profil lulusan merupakan representasi karakter serta kompetensi yang diharapkan terbangun utuh dalam diri setiap pelajar Indonesia.

Capaian Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti
Fase D (Capaian Tahunan)
Pada akhir fase D, peserta didik memahami definisi Al-Qur’an dan hadis Nabi dan posisinya sebagai sumber ajaran agama Islam. Peserta didik juga memahami pentingnya pelestarian alam dan lingkungan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam ajaran Islam. Peserta didik juga mampu menjelaskan pemahamannya tentang sikap moderat dalam beragama. Peserta didik juga memahami tingginya semangat keilmuan beberapa intelektual besar Islam.

Dalam aspek akidah, peserta didik mendalami enam rukun Iman. Dari segi akhlak, peserta didik mendalami peran aktivitas salat sebagai bentuk penjagaan atas diri sendiri dari keburukan.

Peserta didik juga memahami pentingnya verifikasi (tabayun) informasi sehingga dia terhindar dari kebohongan dan berita palsu. Peserta didik juga memahami definisi toleransi dalam tradisi Islam berdasarkan ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis Nabi. Peserta didik juga mulai mengenal dimensi keindahan dan seni dalam Islam termasuk ekspresi-ekspresinya.
toriq

Dalam ranah ibadah, peserta didik memahami internalisasi nilai-nilai dalam sujud dan ibadah salat, memahami konsep muʿamalah, ribā, rukhsah, serta mengenal beberapa mazhab fikih, dan ketentuan mengenai ibadah kurban.

Dalam aspek sejarah, peserta didik mampu menghayati penerapan akhlak mulia dari kisah-kisah penting dari Bani Umayyah, Abbasiyyah, Turki Usmani, Syafawi dan Mughal sebagai pengantar untuk memahami alur sejarah masuknya Islam ke Indonesia.

Membaca Q.S. an-Nisa/4: 59 dan Q.S. an- Naḥl/16: 64 dengan tartil, khususnya pada ba- caan alif lām syamsiyyah dan qamariyyah, dapat menulis Q.S. an-Nisa/4: 59 dan Q.S. an- Naḥl/16: 64 dengan baik dan benar, menghafal Q.S. an-Nisa/4: 59 dan Q.S. an-Nahl/16: 64 den- gan tartil dengan lancar, menjelaskan definisi Hadis dan fungsinya atas Al-Qur'an menurut Q.S. an-Nisa/4: 59 dan Q.S. an-Naḥl/16: 64, dapat membuat karya berupa peta konsep definisi Hadis dan fungsinya atas Al-Qur'an sehingga meyakini mushaf al-Qur'an dan hadis nabi se- bagai pedoman hidup serta termotivasi untuk mendalami Al-Qur'an dan Hadis.
Mendeskripsikan contoh-contoh penerapan iman kepada Allah Swt melalui al-Asmā al-Ḥusnā al-'Alīm, al-Khabir, al-Sami', dan al- Başir, dapat membuat poster yang berhubungan dengan sikap orang beriman kepada Allah Swt. dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan al-Asmā al-Husna al-'Alīm, al- Khabir, al-Sami', dan al-Başir sehingga terbiasa meneladan sifat al-asmā al-ḥusna dan menumbuhkan sikap percaya diri, tekun, teliti, menjadi pendengar yang baik, dan visioner.
Menjelaskan hakikat salat dan zikir sebagai pencegah perbuatan keji dan munkar, membuat karya berupa quote yang mengandung isi bah- wa salat dan zikir dapat mencegah perbuatan keji dan munkar, mengamalkan salat lima wak- tu dan zikir secara konsisten sehingga dapat mencegah perbuatan keji dan munkar
Menjelaskan ketentuan dan tata cara sujud sahwi, tilawah, dan syukur berdasarkan dalil naqlinya, dapat mempraktikkan ketentuan dan tata caranya sehingga tertanam sikap tunduk kepada aturan Allah serta sikap rendah hati, menjauhkan diri dari perilaku sombong dan takabur, dan menjadi insan yang pandai ber- syukur.
Menceritakan sejarah Bani Umayyah di Dama- skus (711-755 M) dalam membangun tata kelola berbagai bidang (pemerintahan, hukum, sosial, ekonomi, keagamaan, dan pendidikan), dapat membuat bagan timeline perkembangan peradaban Islam pada masa Bani Umayyah di Damaskus sehingga tertanam keyakinan bahwa agama mendorong peradaban dan menumbuhkan rasa cinta tanah air dan semangat membangun negeri.
Membaca Q.S. al-Anbiya/21: 30 dan Q.S. al- A'raf/7: 54 dengan tartil, khususnya pada bacaan gunnah, dapat menulis Q.S. al-Anbiyā/21: 30 dan Q.S. al-A'raf/7: 54 dengan baik, menjelas- kan kandungan ayat dari Q.S. al-Anbiya/21: 30 dan Q.S. al-A'raf 7: 54 dan hadis tentang penciptaan dan keteraturan alam semesta, meng- hafal Q.S. al-Anbiya/21: 30 dan Q.S. al-A'raf 7: 54 dengan lancar, dapat membuat karya teks doa berisi rasa syukur atas penciptaan alam semesta yang indah sehingga menumbuhkan rasa syukur dan kecintaan terhadap tanah air yang diciptakan Allah dengan keindahan dan sumber daya alam yang berlimpah.

Menganalisis manfaat beriman kepada Malaikat, dapat membuat infografis mengenai tugas para malaikat dan manfaatnya dalam menumbuhkan karakter positif sehingga tertanam keyakinan bahwa Allah Swt telah mengutus malaikat, serta terbiasa beramal baik dan menjauhi amal buruk.

Mendeskripsikan dampak negatif dari gibah dan menumbuhkan sikap tabayun, dapat men- ganalisis perbedaan antara konten gibah dengan kritik dan review produk di media sosial sehingga tertanam keyakinan bahwa Allah Swt Maha Mengetahui dan Melihat serta terbiasa menciptakan harmoni sosial dengan menjauhi gibah dan menumbuhkan sikap tabayun.

Menjelaskan konsep rukhsah dalam salat, pua- sa, zakat,dan haji, dapat membuat bagan atau tabel mengenai rukhsah dalam salat, puasa, zakat, dan haji sehingga tertanam sikap penerimaan diri terhadap keringanan dalam menjalankan ajaran agama serta terbiasa disiplin dan saling menghargai dalam menjalankan ibadah.

Menceritakan sejarah perkembangan ilmu pen- getahuan pada masa Bani Umayyah (929-1031 M) di Andalusia (Spanyol), dapat membuat ba- gan, infografis, atau timeline perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di Andalusia (Spanyol) sehingga tertanam keya- kinan bahwa Allah Swt sebagai Zat pemberi ilmu, serta menumbuhkan semangat dalam mencari ilmu dan mengembangkan teknologi.

Demikian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 7 Kurikulum Merdeka Bab 1. Tentang Al-Qur’an Dan Sunah Sebagai Pedoman Hidup

Saturday, 7 October 2023

KI KD Mapel Prakarya SMP Kelas 8 Semester Ganjil 2023 2024


  • 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
  • 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajan di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
  • 3.1 Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter, dan teknik pengolahan bahan lunak (misalnya tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay tepung, plastisin, parafin, gips, dan lain-lain).
  • 4.1 Memilih jenis bahan dan teknik pengolahan bahan lunak yang sesuai dengan potensi daeran setempat (misalnya tanah liat, getah, lilin, clay polirner, clay tepung, plastisin, parafin, gips, dan lain-lain)
  • 3.2 Memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan, dan penyajian produk kerajinan dari bahan tunak yang kreatif dan inovatif.
  • 4.2 Perancangan, pembuatan, dan penyajian produk kerajinan dari bahan lunak yang kreatif dan inovatif, sesuai dengan potensi daerah setempat (misalnya tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay tepung, plastisin, parafin, gips, dan lain-lain).
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
  1. mendeskripsikan pengertian kerajinan dari bahan lunak;
  2. memahami aneka produk, fungsi produk, estetika, dan ergonomis produk kerajinan bahan lunak:
  3. menjelaskan teknik pembuatan produk kerajinan bahan lunak;
  4. membuat kerajinan bahan lunak, seperti kerajinan tanah liat, clay tepung, dan kemasan untuk produk kerajinan dari bahan lunak.
Nilai Karakter :
Kreatif, Mandiri, Kerja Keras, Peduli Lingkungan